Efesus 5 : 8 – 14

Hidup Sebagai Anak Terang

Jadilah terang, jangan di tempat yang terang, jadilah terang di tempat yang gelap. Kalimat tersebut merupakan penggalan lagu yang ditulis dan dinyanyikan oleh Glenn Fredly. Tidak ada yang salah dengan lirik lagu itu, namun perlu disikapi dengan bijak ketika hendak memaknainya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan untuk memaknai lirik lagu itu ada baiknya kita melihat penjelasan rasul Paulus yang terdapat dalam Efesus 8:5-14.

Efesus 8: 5-14 merupakan bagian dari surat rasul Paulus kepada jemaat di Efesus untuk memberikan pemahaman kekristenan yang bersumber pada karya Yesus Kristus, Terang Dunia. Sebelum mengenal Yesus Kristus melalui Rasul Paulus, jemaat Efesus adalah orang-orang yang hidup dalam kegelapan. Orang-orang Efesus menyembah Artemis, dewa kesuburan. Kehidupan mereka sehari-hari juga tidak menunjukkan perilaku hidup orang bermoral, tidak mengenal arti kekudusan, tidak saling mengasihi, dan senang berpesta pora. Itu sebabnya Paulus mengajar mereka yang telah percaya pada Yesus untuk hidup sebagai anak-anak terang. Hidup sebagai anak-anak terang tidaklah mudah. Bukan hanya gaya hidup yang berubah dengan tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan yang membawa pada dosa, tetapi juga mengambil sikap hidup yang berdampak bagi dunia.

Paulus menjelaskan bahwa terang hanya menghasilkan kebaikan, keadilan dan kebenaran (ay. 9). Artinya, jika hidup kita tidak baik, tidak adil dan tidak benar kepada sesama, maka kita tidak dapat disebut sebagai anak-anak terang. Menjadi baik, adil dan benar tidak bisa diukur dengan standar manusia, karena bisa bernilai subyektif.

Oleh sebab itu kita perlu menguji segala sesuatu berdasarkan apa yang berkenan kepada Tuhan (ay. 10). Tidak hanya diminta untuk tidak ambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan, jemaat juga diminta untuk menelanjangi perbuatan kegelapan. Keberadaan terang menyingkirkan kegelapan, demikian juga perbuatan-perbuatan terang menyingkirkan perbuatan-perbuatan gelap. Contohnya, jika kita ingin berteman dengan orang yang suka merokok, bukan berarti kita harus ikut-ikutan merokok, jika kita ingin berteman dengan orang yang senang mengkonsumsi narkoba, kita tidak perlu ikut-ikutan mencoba narkoba. Saat kita berani mengatakan tidak untuk sesuatu hal yang kita anggap tidak benar, apalagi yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, tentu orang lain akan tahu siapa diri kita. Menjadi terang di tempat yang gelap berarti harus mempertahankan pencahayaannya, jangan sampai redup dan ikut-ikutan gelap sehingga tidak berguna sama sekali. Menjadi terang berarti menjadi berbeda dari lingkungan yang gelap, dan itu bukan upaya yang mudah.

Jadilah terang di tempat yang gelap, tetapi jangan menjauh dari Sumber Terang, sebab cahaya kita mudah mati, tetapi cahaya Kristus tidak. Kehidupan kita seringkali mudah terpengaruh, karenanya kita terus harus mendekat pada Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak terang yang bersumber pada sang Terang Dunia, Yesus Kristus.

Memaknai Pra Paskah, kita kembali mengingat keteladanan Yesus yang menderita bagi manusia dan dunia. Ia mencurahkan seluruh hidupnya bagi kita. Ia mati bagi manusia yang berdosa, yang berseteru kepada Allah. Maka, tindakan yang sepatutnya kita lakukan ialah menghadirkan dan membawa damai di komunitas manapun.

Untuk Didiskusikan:

1. Apa yang menjadi kesulitan bagi orang Kristen untuk hidup sebagai anak terang yang menghasilkan kebaikan, keadilan dan kebenaran?

2. Bagaimana cara agar kita tidak menjauh dari Yesus Kristus, Sumber Terang? Apakah Saudara sudah melakukannya?